Fokus pencinta olahraga di seluruh dunia belakangan ini tertuju ke Paris. Ibu kota Prancis itu menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas yang berlangsung pada 26 Juli–11 Agustus 2024. Beragam cabang olahraga dipertandingkan dalam ajang tersebut, tetapi tidak untuk motorsport.
Meski tak masuk cabor Olimpiade, ada cerita menarik dalam ranah motorsport yang berkaitan dengan ajang 4 tahunan tersebut. Salah satunya adalah deretan pembalap yang pernah ikut serta di Olimpiade. Lantas, siapa saja sosok tersebut? Simak ulasan lengkap pembalap Formula 1 yang pernah tampil di Olimpiade berikut ini!
1. Alex Zanardi sukses meraih medali cabor handcycling
Alex Zanardi saat meraih medali emas di Paralimpiade London 2012. (formula1.com)
Alex Zanardi pernah merasakan ketatnya persaingan di Formula 1 pada 1991–1994. Sempat menjajal ajang balap CART Championship Series, Zanardi kembali ke Formula 1 pada 1999 memperkuat Winfield Williams. Secara keseluruhan, Zanardi turun dalam 41 balapan dengan prestasi terbaik finis keenam di GP Brasil 1993 saat memperkuat Team Lotus.
Karier balapnya berlanjut dengan kembali turun di CART Championship Series pada 2001. Sayangnya, nasib kurang beruntung harus dialami Zanardi. Kedua kakinya diamputasi lantaran mengalami kecelakaan dalam balapan seri American Memorial di Lausitzring, Jerman, pada 15 September 2001.
Meski kehilangan kedua kakinya, semangat Zanardi untuk melanjutkan kiprah di ajang balap. Ia melakukan comeback dalam ajang balap European Touring Car Championship pada 2003. Zanardi juga turun dalam Paralimpiade sebagai atlet handcycling. Prestasi Zanardi di Paralimpiade juga tidak main-main.
Pria asal Italia itu sukses meraih medali emas dalam kategori road time trial H4 dan road race H5 di Paralimpiade London 2012. Pada edisi yang sama, Zanardi juga meraih medali perak dalam kategori road team relay. Medali emas kembali dalam genggamannya di Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 kategori road time trial H5 dan mixed team relay H2-5 serta medali perak kategori road race H5.
2. Ben Pon ikut Olimpiade cabor menembak skeet
potret Ben Pon (x.com/F1)
Ben Pon jadi sosok pembalap Formula 1 berikutnya yang pernah ikut Olimpiade. Pria bernama lengkap Bernardos Marimus Ben Pon itu hanya sekali mengikuti balapan di Formula 1. Pon menjalani pekan balap bersama Ecurie Maarsbergen di GP Belanda 1962 yang notabene merupakan balapan di hadapan publik negara sendiri. Sayangnya, Pon gagal menuntaskan balapan karena mengalami insiden.
Selain Formula 1, Pon juga ikut dalam balapan 24 Hours of Le Mans pada 1961–1965 dan 1967. Hasilnya, Pon berhasil finis di posisi pertama dalam kelas Grand Touring 1600 pada 1961 bersama Herbert Linge. Kemudian, Pon juga meraih hasil serupa pada 1967 di kelas Sports 2000 bersama Vic Elford.
Kiprah Pon di ajang olahraga berlanjut dengan turun di Olimpiade musim panas 1972 yang berlangsung di Munich, Jerman. Saat itu, ia menjadi perwakilan Belanda untuk cabang olahraga menembak skeet. Pon tak berhasil meraih medali karena menduduki peringkat ke-31.
3. Bob Said beranjak dari Formula 1 ke cabor bobsleigh
Bob Said saat menjalani balapan GP Amerika Serikat 1959. (x.com/F1)
Seperti halnya Ben Pon, Bob Said juga hanya sekali ikut balapan Formula 1. Ia turun dalam balapan GP Amerika Serikat 1959 yang merupakan balapan kandangnya. Dalam balapan yang berlangsung di Sebring International Raceway, Bob Said gagal mendulang poin lantaran mengalami insiden pada lap pertama.
Karier olahraga Bob Said berlanjut di Olimpiade. Ia ambil bagian dalam dua edisi Olimpiade musim dingin, yaitu Grenoble (Prancis) 1968 dan Sapporo (Jepang) 1972. Bob Said mewakili Amerika Serikat dalam cabang olahraga bobsleigh.
Pada Olimpiade Grenoble 1968, Bob Said turun dalam kategori four men dengan finis di posisi kesepuluh. Kemudian, ia turun dalam dua kategori berbeda dalam cabor bobsleigh 4 tahun berselang. Bob Said finis ke-19 dalam kategori two men dan finis ke-14 untuk kategori four men.
4. Robin Widdows tampil di cabor bobsleigh lebih dahulu sebelum ke Formula 1
Robin Widdows (kiri depan) berfoto bersama atlet bobsleigh Inggris lainnya. (formula1.com)
Sebelum terjun ke Formula 1, Robin Widdows lebih dahulu tampil di Olimpiade musim dingin 1964 yang berlangsung di Innsbruck, Austria. Ia menjadi perwakilan Inggris dalam cabor bobsleigh kategori four men. Ketika itu, Widdows yang berada di tim Inggris 2 berada di posisi ke-13.
Berselang 4 tahun, Robin Widdows ambil bagian dalam balapan Formula 1. Bersama Cooper Car Company, ia turun dalam balapan kandang di GP Inggris 1968. Namun, Widdows tak mampu merampungkan balapan di Brands Hatch lantaran mengalami masalah pada mobilnya setelah melahap 34 lap. Itu menjadi satu-satunya balapan yang diikuti Widdows di Formula 1.
Pada tahun yang sama, Widdows kembali mewakili Inggris dalam Olimpiade musim dingin di Grenoble, Prancis. Ia tergabung dalam tim Inggris 1 dalam cabor bobsleigh four men. Kali ini, ia berhasil finis di posisi kedelapan dan mengungguli Bob Said yang berada di posisi kesepuluh.
Baca Juga: 8 Atlet Palestina di Olimpiade 2024, Tampil di Enam Cabor
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
5. Alfonso de Portago terlibat dalam pembentukan tim bobsleigh Spanyol
potret Alfonso de Portago (x.com/F1)
Alfonso de Portago merupakan seorang aristokrat asal Spanyol. Ia lahir dari kaum bangsawan dan memiliki nama yang sesuai dengan ayah baptisnya, Raja Alfonso XIII. Walau memiliki latar belakang dari keluarga berada, ketertarikan Alfonso dalam dunia olahraga tak bisa dikesampingkan.
Alfonso menjadi bagian dari terbentuknya tim bobsleigh Spanyol pertama bersama dengan sepupunya. Tim tersebut ikut dalam olimpiade musim dingin 1956 di Cortina d’Ampezzo, Italia. Alfonso turun dalam dua kategori, yaitu two men dan four men. Hasilnya, Alfonso menempati posisi keempat dalam kategori two men dan posisi kesembilan pada kategori four men.
Pada 1 Juli 1956, Alfonso untuk kali pertama ikut dalam balapan Formula 1. Ia memperkuat Scuderia Ferrari dalam balapan GP Prancis di Circuit de Reims-Gueux. Sayangnya, Alfonso gagal menuntaskan balapan karena mobilnya mengalami masalah gearbox.
Termasuk GP Prancis 1956, Alfonso mengikuti balapan Formula 1 sebanyak lima kali. Prestasi terbaiknya adalah finis kedua di GP Inggris 1956. Sayangnya, karier balap Alfonso berlangsung singkat lantaran mengalami kecelakaan saat mengikuti balapan Mille Miglia di Italia pada Mei 1957. Insiden tersebut merenggut nyawa Alfonso saat dirinya berusia 28 tahun.
6. Prince Bira mewakili Thailand dalam cabor berlayar
potret Prince Bira (formula1.com)
Prince Bira merupakan anggota keluarga kerajaan Thailand. Pria bernama lengkap Prince Birabongse Bhanudej Bhanubandh itu tercatat sebagai pembalap Thailand pertama yang berkompetisi di Formula 1. Prince Bira tercatat turun dalam 19 balapan dalam rentang waktu 1950–1954.
Debutnya di Formula 1 terjadi pada GP Inggris 1950. Meski memulai dari posisi kelima, Prince Bira harus mengakhiri balapan lebih cepat lantaran mobil Maserati 4CL/48 miliknya mengalami masalah pada injeksi bahan bakar. Adapun prestasi terbaik Prince Bira di Formula 1 adalah finis keempat di GP Swiss 1950 dan GP Prancis 1954.
Tak hanya Formula 1, Prince Bira juga tercatat sebagai atlet cabor berlayar yang ikut dalam empat edisi Olimpiade musim panas. Ia ambil bagian mewakili Thailand pada Olimpiade Melbourne 1956, Roma 1960, Tokyo 1964, dan Munich 1972. Hasil terbaik yang diperoleh Prince Bira adalah posisi ke-12 dalam kategori two person keelboat bersama Luang Pradiyat Navayudh pada Olimpiade 1956.
7. Roberto Mieres ungguli Prince Bira di Olimpiade musim panas Roma 1960
potret Roberto Mieres (x.com/F1)
Roberto Mieres pertama kali tampil dalam balapan Formula 1 di GP Belanda 1953. Saat itu, pembalap berkebangsaan Argentina itu berada dalam tim Equipe Gordini. Sayangnya, balapan perdananya tak berjalan mulus karena masalah transmisi.
Semusim berselang, Mieres tampil dalam lima seri awal di Formula 1 dengan status sebagai privateer. Ia tampil mengemudikan mobil Maserati A6GCM miliknya sendiri. Mieres baru bergabung dengan tim Alfieri Maserati di GP Swiss 1954. Itu terjadi setelah kematian pembalap dari tim tersebut, Onofre Marimon, yang terjadi di GP Jerman.
Mieres tampil bersama Alfieri Maserati hingga akhir 1955. Hasil terbaiknya adalah finis keempat di GP Swiss 1954, Spanyol 1954, dan Belanda 1955. Alfieri menyudahi kiprahnya di Formula 1 dengan bercokol di peringkat kedelapan dalam klasemen pembalap musim 1955.
Berselang 5 tahun, Mieres berpartisipasi dalam Olimpiade musim panas 1960 di Roma, Italia. Mieres ikut dalam cabor berlayar kategori two person keelboat. Ia bersama Victor Fragola menduduki posisi ke-17 dalam perlombaan tersebut. Mieres berhasil mengungguli Prince Bira yang berada di posisi ke-19 dalam kategori yang sama.
8. Divina Galica menuai kesuksesan di cabor ski
potret Divina Galica (formula1.com)
Divina Galica pertama kali mengikuti pekan balap Formula 1 di GP Inggris 1976. Ia tercatat sebagai pembalap ketiga dari lima pembalap perempuan yang pernah ikut rangkaian grand prix dalam sejarah kejuaraan. Selain GP Inggris 1976, Galica juga ambil bagian dalam pekan balap GP Argentina 1978 dan Brasil 1978. Akan tetapi, Galica gagal lolos sesi kualifikasi dalam ketiga pekan balap tersebut.
Meski tak bernasib baik di Formula 1, Galica justru tampil oke dalam cabang olahraga ski. Ia mewakili Inggris dalam empat edisi Olimpiade musim dingin. Galica tampil di Olimpiade Innsbruck 1964, Grenoble 1968, Sapporo 1972, dan Albertville 1992.
Hasil terbaik Galica dalam cabor ski di Olimpiade musim dingin terjadi pada 1972. Galica mampu menempati posisi ketujuh dalam kategori women’s giant slalom. Di luar Olimpiade, Galica juga berhasil meraih podium sebanyak dua kali dalam kejuaraan dunia downhill cabor ski. Galica juga termasuk dalam salah satu atlet ski alpine Inggris terbaik sepanjang masa.
Formula 1 dan Olimpiade memang merupakan ajang olahraga yang berbeda. Namun, bukan tidak mungkin pada masa mendatang kita melihat kembali pembalap Formula 1 mewakili negara mereka dalam Olimpiade. Terlepas dari itu, kerja keras dan perjuangan para atlet yang ambil bagian di dalamnya layak mendapat apresiasi.
Baca Juga: 9 Mitos tentang Olimpiade, Banyak Kesalahpahaman
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis.
Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Source link : https://www.idntimes.com/sport/arena/dewa-putu-ardita-darma-putera/pembalap-formula-1-yang-pernah-tampil-di-olimpiade-c1c2
Author :
Publish date : 2024-08-10 11:42:59
Copyright for syndicated content belongs to the linked Source.